Pada awalnya dibuat 15 buah berukuran agak besar 2,7 m x 20 m, dengan atap melengkung tertinggi 2,4 m. Sedangkan untuk pembangunan berikutnya sebanyak 20 buah ukurannya lebih kecil 2,3 m x 20 m x 2,4 m. Ukuran lebih kecil hanya untuk efisiensi lahan, sedangkan model antara yang lama dan yang baru sama saja. Tiang bangunan menggunkan bahan pipa besi setinggi 180 cm. Mulai dari tinggi 180 cm sampai 240 cm merupakan bagian atap dengan rangka pipa besi berbentuk melengkung.
Dindingnya terbuat dari jaring serangga (screen) yang diimpor dari taiwan lebarnya 180 cm dan panjang 50 m. Lebar screen impor ini sesuai dengan tinggi yang dibutuhkan. Panjangnya (50 m) bisa sekali keliling untuk satu rumah plastik. Penutup bagian atas atau atap rumah plastik menggunakan plastik anti-ultraviolet yang juga impor dengan ketahanan sampai 10 tahun.
Bak pembibitan dan penanaman terbuat dari fiberglass. Bila ingin lebih sederhana dapat dibuat dari bahan kayu dilapisi plastik. Ukuran bak pembibitan dan penanaman sama besar yaitu 0,8 m x 20 m x 0,1 m. Jasi kapasitas medianya sekitar 1.600 l. Bak disangga dengan pipa besi setinggi 60 cm untuk yang satu tingkat, sedangkan untuk yang dua tingkat tingginya masing-masing 20 cm dan 100 cm.
Atap rumah plastik dengan bak setingkat biasanya diberi net peneduhterutama pada musim kemarau, sedangkan pada musim hujan atau banyak mendung netnya dibuka. Bak penanaman bertingkat tidak menggunkan net peneduh karena dapat menyebabkan tingkat bagian bawah kekurangan sinar matahari. Jadi pada penanaman bertingkat dipilih jenih tanaman yang agak tahan sinar matahari yang ditempatkan sebelah atas. Dibawah permukaan tanah dalam rumah plastik dibuat bak utama tempat mencampur media. Dari bak utama inilah media dialirkan ke bak penanaman. Lantai dalam rumah plastik disemen. Bila ingin lebih murah bisa juga hanya tanah yang dilapisi plastik, lapisan kerikil atau konblok. Prinsipnya dalam rumah plastik tidak becek dan terlihat bersih sehingga memudahkan dalam bekerja.
Nutrisi media
Kunci keberhasilan penanaman dengan dengan teknik ini adalah unsur hara atau nutrisi yang terlarut dalam media. Media hidroponik bisa dibai dua. Pertama nutrient liquid yang kandungan utamanya unsur mikro. Pupuk ini diramu sendiri dan dipasarkan dengan harga Rp 20.000,00 per botol untuk membentuk media 10.000 l, sedangkan yang impor harganya Rp 35.000,00.
Kedua sebenarnya bahan kimia sebagai dasar, yaitu : kalium nitrat (KNO3), magnesium nitrat (MgSO47H2O), amonium fosfat (NH4H2PO3), kalsium nitrat (Ca(NO3)24H2O) dan Fe-EDTA. Bahan-bahan ini dipilih karena sifatnya yang mudah larut dan tidak mudah mengendap. Konsentrasi yang digunakan dalam 1.000 liter air ialah kalium nitrat sekitar 400-700 gram, kalium nitrat 300-400 gram, magnesium sulfat 200-250 gram, amonium fosfat 100-150 gram dan Fe-EDTA 20 gram. Air yang digunakan sebaiknya diuji pH dan kandungannya. Jangan sampai kandungan air tersebut malah menghambat nunsur hara yang diserap tanaman. Evergreen sendiri menggunakan air yang berasal dari mata air. Selain pH dan kandungannya, air juga harus bebas penyakit.
Pembibitan
Satu bak pembibitan bisa menghasilkan bibit untuk ditanam pada 7 rumah plastik tidak bertingkat. Pembibitan ini harus diatur agar dapat berproduksi terus-menerus. Benih yang akan ditanam dimasukkan ke dalam spon yang sudah dilubangi tengahnya sekitar 2-3 benih per lubang. Saat benih dimasukkan spon harus dalam keadadn jenuh air. Spon inipun sudah diiris-iris sekitar 3 cm x 3 cm tapi tidak lepas.
Spon yang telah diisi benih dimasukkan kedalam bak yang telah diisi larutan nutrisi yang tidak mengalir didalam rumah plastik pembibitan. Nutrisi untuk pembibitan ini hanya dapat digunakan satu kali. Dalam rumah plastik pembibitan ini sinar matahari hanya 65 % yang dibiarkan masuk.
Penanaman
Sekitar 3-5 hari kemudian bibit sudah siap dipindah kedalam bak rumah plastik penanaman. Langkah awal penanaman memasang gabus ukuran 80 cm x 60 cm dalam bak diatas media yang sudah disiapkan. Kedalam setipa lubang gabus dengan jarak 10 cm x 10 cm ditanam sepotong demi sepotong busa berikut bibitnya sehingga akar tidak rusak. Penanaman sebaiknya dengan menggunakan pinset.
Sirkulasi media dalam bak penanaman diatur 15 menit mengalir dan 30 menit diam demikian terus-menerus sampai panen. Sirkulasi air ini lebih diutamakan untuk manstabilkan jumlah oksigen terlarut dan suhu media. Yang paling pentung dijaga ialah permukaan air selalu sampai ke akar tanaman.
Dalam tiap bak penanaman tidak dibedakan tanamannya, bisa dicampur beberapa macam tanaman sekaligus karena semuanya dipanen daun dan umurnya relatif sama sekitar 30 hari. Hanya ada tanaman tertentu yang menginginkan penanaman pertama atau media baru, seperti green steam pak choy (sawi daging/sendok) dan baby kailan. Bila ditanam pada periode kedua biasanya pertumbuhannya kurang baikdan terkadang agak menguning.
Sirkulasi media
Pada bak yang bertingkat media dari bak utama dipompa masuk kedalam dua bak penanaman di kiri dan kanan pada satu sisi dan kelebihan medianya keluar pada lubang yan terdapat di sisi lain dan masuk kembali ke dalam bak utama, demikian seterusnya. Lubang pengeluaran diatur setinggi tersebut. Sedang untuk bak penanaman dua tingkat, media dari bak utama masuk ke dalam kedua bak penanaman bagian atas pada salah satu sisi lalu kelebihannya keluar pada sisi berlawanan dan masuk pada sisi yang sama bak penanaman bagian bawah terus sisanya keluar pada sisi lainnya terus ke bak utama.
Tiap unit rumah plastik dengan bak setingkat membutuhkan media sebanyak 4000 l, sedangkan yang memiliki bak bertingkat dua sebanyak 8000 l. Media ini dapat digunakan sebanyak 2 kali penanaman. Pada penanaman periode kedua perlu dilakukan penambahan media sekitar 500-600 l untuk bak tidak bertingkat karena sebagian media diserap oleh tanaman dan menguap.
Panen
Sekitar 30 hari sejak tanam sudah bisa dilakukan pemanenan. Panen dilakukan dengan mencabut tanaman berikut sponnya. Spon ini untuk lebih menyakinkan pembeli bahwa tanaman ini berasal dari budidaya secara hidroponik. Keculai kangkung ampenan atau kangkung lombok tidak dijula berikut akarnya karena ia merupakan kangkung petik. Tanaman yang telah dipanen dikemas dalam plastik masing-masing 300 gram dan langsung dikirim ke pasar swalayan dan restoran yang memesan.
Begitu selesai panen, gabus dibersihkan dengan menyikatnya untuk menghilangkan debu atau lumut yang tumbuh. Sedangkan bagian bak yang kosong dapat langsung ditanam lagi tanpa harus menunggu seluruh bak dipanen. Setelah panen kedua semua media dibuang , bak dan selangnya disikat agar tidak berlumut kemudian dibilas dengan air bersih lalu dikosongkan dan dijemur selama satu hari. Keesokan harinya bak sudah bisa diisi kembali dengan media baru dan ditanam bibit baru.
Sumber :
TRUBUS 337-THXXVIII-DESEMBER 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar